Mufti Anam Kecam Pebisnis yang Ambil Untung Besar dari Bisnis Alat Rapid Test
Saat ini, jutaan rapid test telah masuk ke Indonesia, baik diimpor oleh swasta maupun BUMN.
Rapid test itu lalu dipasarkan ke berbagai rumah sakit, dinas kesehatan, hingga klinik.
Kecuali dinyatakan bagian dari pelayanan pemerintah seperti untuk kebutuhan tracing (penelusuran) klaster penularan, banyak warga yang berinisiatif melakukan pemeriksaan uji cepat yang ditawarkan pelaku usaha kesehatan swasta.
”Masyarakat yang takut, cemas, terpaksa mengakses rapid test mandiri dengan harga yang relatif mahal,” ujarnya.
Selain mencekik dari sisi harga, akurasi rapid test juga perlu menjadi perhatian bersama.
”Banyak kasus di mana rapid test mempunyai tingkat akurasi yang sangat lemah. Seperti kasus salah satu desa di Bali yang bikin heboh itu,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)
Timwas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR mengkritik para pelaku bisnis alat rapid test yang ambil untung besar di masa pandemi.
Redaktur & Reporter : Adek
- Banyak Produk Impor Tak Terdata, Mufti Anam: UMKM Bakal Makin Dirugikan
- Mufti Anam Usul DPR Bikin Panja Menelusuri Investasi BUMN di Sejumlah Perusahaan Startup
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Timwas Haji DPR Mufti Anam Puji Semangat Kemenag Melakukan Perbaikan
- Gegara Berprestasi, Erick Didoakan Legislator PDIP jadi Cawapres Ganjar Pranowo