Mufti Anam Kritik Bank Syariah Lebih Sibuk Biayai Korporasi Dibanding UMKM
jpnn.com, JAKARTA - Mufti Anam meminta PT Bank Syariah Indonesia (BSI) berkomitmen terhadap pembiayaan ekonomi umat khususnya UMKM.
Anggota Komisi VI DPR RI yang menangani BUMN itu menilai, BSI belum menunjukkan komitmen untuk membantu rakyat kelompok bawah, pelaku UMKM, untuk pulih dari pandemi.
“BSI ini ada dua catatan penting untuk perbaikan ke depan. Pertama, pembiayaannya masih mahal, bahkan sebagian produknya lebih mahal dibanding bank konvensional. Kedua, BSI masih belum pro UMKM,” ujarnya, Selasa (22/6).
Menurut Mufti, pada kuartal I/2021, dari total pembiayaan yang disalurkan BSI sebesar Rp159 triliun, didominasi oleh pembiayaan segmen konsumen, yaitu 45 persennya atau setara Rp71,6 triliun; kemudian pembiayaan korporasi 14,7% atau Rp37,3 triliun, dan yang segmen kecil-menengah hanya 13% atau Rp20 triliun; segmen mikro lebih kecil lagi, yaitu hanya 9,4% atau Rp15 triliun.
“Sangat minimnya porsi untuk UMKM menunjukkan BSI tidak ada terobosan, tidak ada komitmen untuk memberdayakan ekonomi umat, ekonomi kaum mustad’afin,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
“Ketika umat sedang susah seperti saat ini, janganlah BSI hanya main aman saja dengan pembiayaan consumer dan korporasi,” imbuh mantan ketua HIPMI Jatim itu.
Mufti menyarankan agar BSI lebih masif lagi masuk ke pesantren dan UMKM untuk membawa ekonomi umat pulih dari dampak pandemi Covid-19.
“Kami berharap ada road map, kapan ini BSI bisa memberi lebih banyak porsi pembiayaan ke segmen UMKM,” tuturnya.
Menurut Mufti, salah satu penyebab masih mahalnya pembiayaan di bank syariah adalah cost of fund yang masih mahal.
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Bangun Ekosistem Digital UMKM di Indonesia, Hibank & Mitra Strategis Jalin MoU
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Tak Hanya untuk UMKM, BRIncubator Punya Misi Besar untuk Ekonomi Lokal