Kudeta Zimbabwe
Mugabe Akhirnya KO, Pilih Mundur sebelum Dimakzulkan
jpnn.com, HARARE - Berakhir sudah. Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akhirnya lengser, setelah berkuasa selama hampir empat dekade.
Tekanan dari militer, parlemen, publik, sampai negara-negara tetangga membuatnya memutuskan mengundurkan diri.
"Saya, Robert Gabriel Mugabe, berdasarkan pasal 96 konstitusi Zimbabwe, dengan ini secara resmi mengajukan pengunduran diri," ujar Ketua Parlemen Zimbabwe Jacob Mudenda membacakan surat pengunduran diri Mugabe di Harare, Selasa (21/11) malam.
Pemerintahan Mugabe sebenarnya sudah kehilangan kuasa sejak sepekan yang lalu, ketika militer melancarkan kudeta. Menteri-menteri dan pejabat lainnya yang dianggap loyal kepada Mugabe ditangkapi.
Sang presiden bersama ibu negara Grace Marufu pun sempat jadi tahanan rumah. Namun, pria 93 tahun itu masih menolak untuk mundur.
Tekanan menjadi terlalu berat setelah Mugabe ditinggal kendaraan politiknya. Pada Minggu (19/11), dia ditendang partai ZANU-PF dari kursi ketua umum.
Demonstrasi besar-besaran meminta Mugabe pergi pun pecah di seantero Zimbabwe akhir pekan lalu.
Pukulan yang akhirnya membuat Mugabe KO datang kemarin. Dimotori ZANU-PF, Parlemen Zimbabwe menggelar sidang pemakzulan. Proses masih berjalan ketika Mugabe mengundurkan diri.
Tekanan dari segala penjuru membuat Presiden Robert Mugabe akhirnya merelakan takhta yang sudah didudukinya selama 37 tahun
- Anak Mantan Presiden Mengamuk di Pesta, Satu Mobil Hancur
- Lahirnya Seorang Diktator
- Anies dan Da Silva
- Banyak yang Menolak Lupa, Presiden Filipina Disambut Demo di Australia
- Menuju Kediktatoran Sempurna, Presiden Tunisia Beri Dirinya Wewenang Pecat Hakim
- Sesama Diktator, Pemimpin Negara ASEAN Ini Dukung Junta Myanmar