Muhadjir Perkuat Posyandu dan Pelatihan Kader di Papua Barat
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi langkah-langkah pemerintah daerah (pemda) dalam menghapus kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting di wilayah Papua Barat.
Adapun langkah itu, yakni penambahan Pos Layanan Terpadu (Posyandu) serta pelatihan para kader di desa dalam melakukan pengukuran bayi secara akurat.
Pemantauan bayi menjadi salah satu langkah percepatan perluasan cakupan untuk mengejar target pengukuran bayi hingga 90 persen di desa-desa di wilayah Papua Barat.
Hal itu disampaikan Muhadjir dalam Road Show Dialog Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem secara daring pada Selasa (21/3).
“Selain penambahan USG dan antropometri, penambahan Posyandu juga diperlukan, termasuk pelatihan kader-kader desa seperti bidan desa, penggerak PKK, dan tenaga kesehatan lainnya untuk penggunaan alat-alat tadi (USG dan antropometri),” tutur Muhadjir seperti dikutip dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (23/3).
Selain itu, kata Muhadjir, koordinasi dan sinkronisasi program menjadi kunci menekan kedua isu prioritas tersebut.
“Kebijakan yang telah dilakukan sangat bagus dan terus ditingkatkan, penanganan kedua isu prioritas ini (kemiskinan ekstrem dan stunting) dapat dilakukan secara simultan karena keduanya saling berkaitan satu sama lainnya,” ucapnya.
Provinsi Papua Barat dan Barat Daya menjadi Wilayah Ke-23 dan 24 yang di sisir permasalahan stunting serta kemiskinan ekstremnya oleh Kemenko PMK.
Muhadjir Effendy mengapresiasi langkah-langkah pemda dalam menghapus kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting di wilayah Papua Barat.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Ini Strategi BAZNAS Jabar Mengurai Kemiskinan Ekstrem
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan