Muhaimin Ajak Pemuda Kobarkan Resolusi Jihad
Senin, 24 Oktober 2011 – 07:27 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta kepada generasi muda untuk tidak melupakan peristiwa bersejarah 22 Oktober 1945 silam. Peristiwa itu terkenal dengan nama Resolusi Jihad, yaitu perintah perang yang dikeluarkan oleh pendiri Nahdatul Ulama Kiai Hasyim.
Lewat resolusi itulah, kata Muhaimin, bangsa Indonesia bisa mengusir penjajah dari Surabaya. "Ini sejarah besar bagi kaum NU khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya. Ini harus diingat dan dipahami bahwa keberanian untuk berjihad adalah untuk menghadirkan kesejahteraan, menebarkan rasa aman dan kedamaian, serta melanggengkan persatuan dan kesatuan di bumi nusantara," kata Muhaimin saat membuka diskusi publik bertajuk "66 Tahun Resolusi Jihad‚ Sejarah yang Dilupakan" di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh No.9, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/10).
Baca Juga:
Tampil sebagai nara sumber dalam diskusi oleh Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa itu adalah Ketua Umum DKN
Garda Bangsa M Hanif Dhakiri, Ketua PB NU K.H. Tolchah Hasan, Pengamat Politik dari LIPI, Asvi Warman Adam dan dosen ilmu budaya Universitas Brawijaya Malang, Agus Sunyoto.
Baca Juga:
Dalam kontek kekinian, lanjut Muhaimin, Resolusi Jihad bisa kita implementasikan untuk terus tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa, yang salah satunya lewat Resolusi Jihad itu. Tentunya, kalau ada golongan yang mengatasnamakan jihad namun berdampak buruk bagi negara, itu jelas sudah sangat menyesatkan.
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta kepada generasi muda untuk tidak melupakan peristiwa bersejarah
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan