Muhaimin Didesak Revisi Rumus Penghitungan Upah Buruh
Selasa, 01 Mei 2012 – 22:22 WIB

Muhaimin Didesak Revisi Rumus Penghitungan Upah Buruh
JAKARTA - Koordinator Aliansi Mahasiswa untuk Perubahan, Yosef Sampurna Nggarang mempersoalkan akurasi dasar penghitungan upah buruh yang dituangkan dalam Permenaker Nomor 17/2005 Tentang Kebutuhan Hidup Layak. Yosef menganggap kebijakan itu membuat rendahnya upah buruh.
"Ini yang menjadi pangkal tidak kunjung sejahteranya nasib buruh di tanah air. Hal ini disebabkan substansi Permenaker No. 17/2005 tidak manusiawi. Rumus yang digunakan untuk menghitung upah buruh sangat tidak akurat sehingga tidak memungkinkan buruh hidup secara layak," kata Yosef Sampurna Nggarang, di Jakarta, Selasa (1/5).
Yosef menjelaskan, Permenaker tersebut hanya mengakomodasi kebutuhan hidup bagi buruh yang belum berumah tangga. Penghitungan dalam Permenaker itu pun sangat minimalis sehingga tidak menjamin buruh bisa hidup dengan layak.
Ia mencontohkan komponen beras yang hanya 10 Kg dalam 1 bulan. Jumlah itu hanya cukup untuk makan 1 orang 2 X sehari. Demikian juga halnya dengan komponen perumahan, Yosef menganggap Permenaker itu tidak kondusif bagi buruh untuk memiliki rumah sendiri.
JAKARTA - Koordinator Aliansi Mahasiswa untuk Perubahan, Yosef Sampurna Nggarang mempersoalkan akurasi dasar penghitungan upah buruh yang dituangkan
BERITA TERKAIT
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi
- Soal Polemik THR Mitra, Pakar: Tuntutan Populis yang Kontradiktif dengan Regulasi
- Evie Yulin Bakal Menjadi Ketua IPMG Mulai April Ini
- Wakil Ketua MPR Sebut Dukungan Semua Pihak Bantu Kearifan Lokal Tumbuh Berkelanjutan