Muhaimin Siapkan Sekolah Khusus Bagi Pekerja Anak
Kamis, 29 Maret 2012 – 15:01 WIB

Muhaimin Siapkan Sekolah Khusus Bagi Pekerja Anak
BEKASI - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa kementrian yang dipimpinnya bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada tahun ini akan membangun sekolah khusus. Sekolah hasil kerjasama dua kementrian itu akan dimanfaatkan untuk menampung para pekerja anak yang putus sekolah. Jika nanti ada pekerja anak yang tetap ingin bekerja dengan alasan untuk membantu orang tua, maka pemerintah akan tetap mengupayakan agar mereka dapat bersekolah kembali. Sebaliknya, jika ada orang tua memaksa anaknya yang masih dalam usia sekolah untuk bekerja, maka pemerintah akan melakukan pendekatan persuasif.
Menurut Muhaimin, saat ini masih banyak pekerja anak yang tidak bersekolah karena harus bekerja. "Pemerintah sudah memiliki program untuk penanggulangan pekerja anak. Tahun ini bersama Kemdikbud, kami akan mempersiapkan sekolah untuk menampung para pekerja anak yang akan melanjutkan pendidikannya," kata Muhaimin di sela-sela kunjungannya ke Pusat Kegiatan Anak, Yayasan Dinamika Indonesia, TPA Bantar Gebang, Bekasi, Kamis (29/3).
Menurut menteri yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, rencana ini juga sudah dibahs dengan Wakil Presiden RI, Boediono selaku Ketua Komite Pendidikan. "Wapres sendiri yang memimpin koordinasinya bahwa ke depan, anak-anak harus kembali ke sekolah," imbuhnya.
Baca Juga:
BEKASI - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa kementrian yang dipimpinnya bersama Kementerian
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025