Muhammad Abrary Pulungan, Pembongkar Sontek Masal di SDN 06 Petang Pesanggrahan, Jakarta Selatan
Sempat Merasa Bersalah, Minta Maaf lewat Facebook
Sabtu, 18 Juni 2011 – 08:08 WIB

Muhammad Abrary Pulungan (paling kanan) siswa SDN 06 Pesanggrahan Petang Jakarta Selatan, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov DKI Jakarta Mara Oloan Siregar, dan Winda Lubis (Ibunda Abrary) di kantor Pemprov DKI Jakarta. Foto; Hilmi Setiawan/JAWA POS
Selain di SDN Gadel II Surabaya, kasus sontek masal terungkap di SDN 06 Petang Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel). Sang pembongkar praktik kotor tersebut adalah Muhammad Abrary Pulungan, siswa yang diminta salah seorang guru memberikan sontekan kepada teman-teman sekelasnya. Seperti apa?
MOH. HILMI SETIAWAN, Jakarta
APA yang dialami Abrary saat ujian nasional (unas) SD bulan lalu nyaris sama dengan yang terjadi pada Alifah Ahmad Maulana (Aam), siswa SDN Gadel II Surabaya. Bedanya, meskipun diperintah gurunya memberikan sontekan, Abrary melawan perintah tersebut. Dia tidak mau memberikan sontekan kepada teman-temannya.
Karena sikap tersebut, teman-teman sekelas Abrary berang dan memusuhinya. "Saya tidak diajak ngobrol, diawas-awas, dan disoraki," tutur bocah 12 tahun itu di Kantor Pemprov DKI Jakarta Kamis lalu (16/6).
Tidak betah dengan perlakuan tersebut, Abrary lantas wadul kepada sang ibu. Dengan polos, dia mengatakan bahwa teman-temannya di kelas telah menyontek bersama-sama pada hari pertama unas. Mulai menggunakan media kertas hingga SMS yang dikirim ke HP siswa.
Selain di SDN Gadel II Surabaya, kasus sontek masal terungkap di SDN 06 Petang Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel). Sang pembongkar praktik kotor
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu