Muhammad Asichin, Bekas Anak Nakal yang Jadi Penjaga Arsip Nasional
Menjembatani Tuntutan Keterbukaan dengan Keharusan Menjaga Kerahasiaan
Selasa, 17 Januari 2012 – 03:23 WIB
"Saat itu saya diberi kepercayaan oleh Pak Habibie menjadi Deputi Pembinaan. Saya pikir karier saya sudah mentok (habis,red) di Jawa Tengah sebagai Eselon Dua saja," ucapnya.
Jabatan demi jabatan di level Eselon I di ANRI pun dilakoninya. Pada 2001, Asichin menjadi Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan. Jabatan selanjutnya adalah Deputi Bidang Konservasi Arsip, kemudian Sekretaris Utama (Sestama), hingga akhirnya pada Mei 2010 menjadi Kepala ANRI menggantikan Djoko Utomo.
"Jabatan ini tak pernah saya bayangkan sebelumnya, Tapi amanah ini saya jalani saja sebaik mungkin. Almarhum mertua dan istri saya pasti tersenyum jika melihat saya di posisi saat ini," katanya.
Tapi ada keinginan lain Asicin yang belum terwujud. "Saya ingin membuat dokumentasi tentang intelijen dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Banyak yang bilang saya nyari perkara. Tapi ini menanttang dan saya ingin membuat sesuatu yang berguna," pungkasnya.(ara/jpnn)
Menjadi Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ARNI) nyaris tak terbayangkan di benak Muhammad Asichin. Sempat dicibir saat memilih jadi pegawai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408