Muhammad Fachrudin, Pesepakbola Nyambi Jual Kepiting
Pagi Masak, Siang Jualan, Sore Latihan
![Muhammad Fachrudin, Pesepakbola Nyambi Jual Kepiting](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20141230_070123/070123_476089_bok_fachruddin.jpg)
jpnn.com - KONTRAK habis dan masa depan yang tidak jelas membuat pemain sayap lincah Persik Kediri M. Fachrudin mencari cara agar dapur tetap ngepul. Hanya, pilihannya agak nyeleneh.
Alih-alih bermain di ajang tarkam atau jadi pelatih sepakbola, Fachrudin malah berjualan kepiting cepat saji.
--------------
NAMA Kepiting Jazz cukup dikenal di kawasan utara Sidoarjo. Rasanya cukup enak. Yang terpenting adalah pembeli tidak perlu terlalu lama menunggu untuk menyantap kepiting.
Tidak lebih dari lima menit, kepiting sudah tersaji. Tak perlu menunggu 15 menit–20 menit sebagaimana di warung-warung kepiting konvensional.
Apalagi warung tersebut bukan tempat semipermanen dengan kursi seperti depot. ”Dapur”-nya adalah sebuah Honda Jazz merah yang bagian belakangnya dimodifikasi. Yakni, diberi etalase berbahan kaca dan dilengkapi alat pemanas otomatis. Karena itulah, kepiting tersebut dinamakan Kepiting Jazz.
Sebuah upaya marketing yang tidak konvensional. Konsep itu tidak ditelurkan seorang lulusan sekolah bisnis, melainkan pesepakbola yang kepepet situasi. Ya, usaha kuliner tersebut milik pemain sayap andalan Persik Kediri M. Fachrudin.
Dia termasuk salah seorang pemain yang menjadi korban tidak jelasnya manajemen klub dan kompetisi di Indonesia.
’’Saya masih tetap pemain Persik. Saya juga masih berlatih sepakbola,’’ katanya. Itulah yang membuat Fachrudin mengaku kagok ketika pertama memutuskan berjualan.
KONTRAK habis dan masa depan yang tidak jelas membuat pemain sayap lincah Persik Kediri M. Fachrudin mencari cara agar dapur tetap ngepul. Hanya,
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis