Muhammad Kece Dihajar Napoleon Bonaparte, Ini Penjelasan Terbaru Brigjen Andi
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte membuat surat terbuka berisi alasan atau motif dirinya menghajar tersangka kasus dugaan penistaan agama Muhammad Kece.
Bareskrim Polri bergerak cepat melakukan proses hukum kasus dugaan penganiayaan tersebut.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyebutkan sudah ada enam saksi dimintai keterangan.
"Sudah ada enam saksi yang sudah diperiksa, termasuk korban," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Brigjen Pol Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin (20/9).
Saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan ini berstatus warga binaan atau tahanan di Rutan Bareskrim Polri dan juga sipir atau petugas rutan.
Khusus hari ini, penyidik mengagendakan pemeriksaan tujuh orang saksi.
"Hari ini dijadwalkan akan memeriksa tujuh saksi lagi," kata Brigjen Andi. Tujuh saksi terdiri atas empat orang petugas rutan Bareskrim Polri dan tiga tahanan.
Brigjen Andi sebelumnya menjelaskan, selain dianiaya oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte, Muhammad Kece juga dilumuri dengan kotoran manusia di bagian wajah dan tubuhnya.
Brigjen Andi menjelaskan perkembangan terbaru kasus Muhammad Kece dihajar Napoleon Bonaparte.
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Kabar Terbaru soal Somasi Bupati Konsel terhadap Guru Honorer Supriyani