Muhammad Sobirin, Penggagas Masjid Keliling di Bandung

Beroperasi di Konferensi Asia Afrika hingga Acara Buka Bersama

Muhammad Sobirin, Penggagas Masjid Keliling di Bandung
Muhammad Sobirin di depan mobil keliling yang tengah beroperasi di Balai Kota Bandung. Foto: Jawa Pos

Masjid keliling itu kali pertama menggelar salat berjamaah di halaman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Begitu sampai di lokasi, tim segera mencari lahan kosong yang sekiranya dapat digunakan untuk menggelar karpet. Bersenjata aplikasi kompas dan penentu kiblat di smartphone, mereka dengan mudah menentukan arah kiblat.

Selanjutnya, mereka menyiapkan segala sesuatunya untuk proses salat. Tanpa diduga, operasi perdana ”mobile masjid” itu langsung diserbu warga yang akan menjalankan ibadah salat.

Memang, secara resmi masjid keliling itu beroperasi pada awal bulan puasa lalu. Namun sebelumnya pernah dioperasikan pada gelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 April silam. Sobirin melihat bahwa antusiasme warga Bandung menyambut KAA dapat dijadikan momentum untuk dapat saling membantu.

Tapi sayang, saat itu hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Bukan sambutan hangat yang mereka terima. Warga mengunjungi mobil tersebut hanya untuk melihat-lihat. Pria kelahiran Cimahi itu pun memakluminya. Sebab, masjid keliling memang merupakan hal baru. Meski agak kecewa, Sobirin tetap melanjutkan niat mulianya untuk memfasilitasi warga dalam beribadah di tempat keramaian.

Aksi selanjutnya dilakukan tim saat terjadi bencana longsor di Pengalengan, Kabupaten Bandung. Seperti diketahui, delapan rumah dilaporkan tertimbun dan belasan orang dinyatakan hilang akibat longsor Mei lalu. Tim pun seketika berangkat dengan niat ikut membantu proses evakuasi selain membuka ”masjid” di sana.

”Pasti banyak orang yang terlibat dalam proses evakuasi itu. Jadi, kami rasa akan sangat pas bila masjid keliling ada di sana,” ungkapnya.

Tentu saja sambutannya berbeda dengan saat di KAA. Sebab, dalam kondisi tersebut, masyarakat sangat membutuhkan tempat ibadah. Sehingga sambutan masyarakat pun baik.

Belajar dari pengalaman itu, Sobirin pun memutar ide agar inovasinya dapat diterima dengan baik saat dioperasikan di bulan puasa. Dia lalu getol berpromosi lewat cuitan di akun @masjidnusantara.

Pasti ada jalan bagi niat baik. Begitulah prinsip yang dipegang teguh oleh Muhammad Sobirin. Keinginannya untuk mempermudah masyarakat menjangkau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News