Muhammadiyah Bereaksi Keras Tolak Tudingan Suap China terkait Muslim Uighur

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menolak keras tuduhan pemberitaan media asing soal ormas Islam yang disuap Tiongkok agar bungkam soal isu hak asasi manusia dari etnis Muslim Uighur.
Ini disampaikannya menyusul cukup meluasnya pemberitaan tersebut tetapi tidak sesuai fakta.
"Apakah dengan mengundang tokoh-tokoh dari ketiga ormas ke Uighur China lalu ketiga ormas itu akan melemah kepada pemerintah China? Tidak," tegas Anwar kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Dia memerinci tiga ormas dimaksud adalah Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"China menyuap MUI, NU dan Muhammadiyah? Bagaimana caranya mereka menyuap ketiga organisasi tersebut," katanya.
Anwar yang juga sekretaris jenderal MUI mengatakan sikap ormas-ormas islam itu sudah jelas yaitu "amar ma'ruf nahi munkar" atau mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Jika tindakan pemerintah China itu baik, kata dia, tentu didukung. Tapi jika zalim kepada rakyat Uighur maka sikap dari ormas Islam sudah jelas.
"Kami tidak akan membiarkan praktik kezaliman itu ada," kata dia
Tiga organisasi Islam besar termasuk Muhammadiyah dituding menerima suap dari pemerintah China terkait etnis Muslim Uighur.
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik