Muhammadiyah Berharap 23 September Pegawai Diliburkan
jpnn.com - JAKARTA - Muhammadiyah mengingatkan pemerintah bahwa umat Islam yang berhari raya Idul Adha pada 23 September juga memiliki hak untuk melaksanakan ibadah.
Pernyataan ini disampaikan terkait kemungkinan perbedaan penetapan hari Idul Adha antara Muhammadiyah dengan Pemerintah. Di mana, 23 September tidak masuk dalam jadwal libur nasional. Yang tanggal merah hanya 24 September, Idhul Adha yang ditetapkan pemerintah.
"Semestinya pemerintah memberikan keleluasaan kepada umat Islam yang merayakan Idul Adha pda 23 September dan mereka diizinkan untuk libur," terang Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kemarin.
Menurut dia, Umat Islam yang merayakan Idul Adha pada 23 September mendatang bukan hanya warga Muhammadiyah. Umat Islam yang mengikuti jadwal Idul Adha di Arab Saudi kemungkinan besar juga akan bersama dengan Muhammadiyah.
Pihaknya secara khusus belum membicarakan hal tersebut dengan pemerintah karena akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pleno.
Beberapa tahun lalu, tutur Mu'ti, saat perayaan Idul Adha berbeda dengan pemerintah, warga Muhammadiyah tidak mendapatkan libur untuk melaksanakan salat Id.
"Beberapa di antaranya juga tidak mendapatkan izin menggunakan fasilitas publik karena berbeda dengan pemerintah," ucapnya.
Karena itu, apabila tahun ini memang berbeda, maka sudah seharusnya umat Islam diberikan keleluasaan beribadah.
JAKARTA - Muhammadiyah mengingatkan pemerintah bahwa umat Islam yang berhari raya Idul Adha pada 23 September juga memiliki hak untuk melaksanakan
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak