Muhammadiyah Desak Rangkap Jabatan Diakhiri
Senin, 09 Maret 2009 – 10:16 WIB
Muhammadiyah juga mendesak parpol untuk tidak menjadikan pemilu sebagai ajang perebutan kursi kekuasaan yang menghalalkan segala cara, tapi sebagai momentum menghasilkan legislator dan presiden yang sesuai amanah rakyat.
Baca Juga:
Muhammadiyah juga menyerukan seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan karakter yang kuat sebagai negarawan, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, berani mengambil keputusan penting dan strategis, dan mampu menyelesaikan persoalan krusial secara tegas.
Persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan di Jogjakarta itu meminta pemerintah mampu menjaga kewibawaan nasional dari berbagai ancaman dan menerapkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik. ''Muhammadiyah mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjauhkan diri dari politik uang dan cara-cara yang kotor dalam pemilu,'' kata Din.
Dalam rekomendasi lain, Muhammadiyah meminta pemerintah menetapkan KH Ahmad Dahlan sebagai tokoh atau bapak pendidikan nasional. Melalui ribuan perguruan Muhammadiyah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, KH Ahmad Dahlan dinilai telah memberi sumbangsih besar bagi pendidikan nasional.
BANDAR LAMPUNG - Persyarikatan Muhammadiyah merekomendasikan pejabat negara berkonsentrasi pada tugasnya memimpin negara. Karena itu, pejabat negara
BERITA TERKAIT
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB