Muhammadiyah: Doa dalam Bahasa Arab Lebih Baik
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti menuturkan bahwa doa ialah ibadah.
Bagi umat Islam, sebaiknya doa disampaikan dalam bahasa Arab.
Mu'ti menuliskan hal itu di Twitter akun @Abe_Mukti dengan menggunakan tagar Tentang Doa, Kamis (2/12).
"Doa adalah ibadah. Bagi umat Islam yang mampu, sebaiknya berdoa dalam bahasa Arab, terutama jika terdapat contoh dan tuntunan dari Alquran dan sunah," ujar dia di Twitter.
JPNN telah memperoleh izin dari Mu'ti untuk memuat cuitnya sebagai pemberitaan.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta itu mengatakan bahwa orang yang kurang fasih berbahasa Arab dan ingin menyampaikan doa khusus, bisa menyampaikan lantunan harapan memakai bahasa Indonesia.
"Boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa lainnya," ungkap Mu'ti.
Di sisi lain, Mu'ti berharap umat yang belum fasih berbahasa Arab, agar bisa belajar dan memperdalam ilmu.
Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti menuturkan bahwa doa ialah ibadah. Bagi umat Islam, sebaiknya doa disampaikan dalam bahasa Arab.
- Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
- Raker Komisi X DPR & Mendikdasmen Menyinggung Kenaikan Gaji Guru
- Guru Pengin Sejahtera? Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut 3 Syarat Utama
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tegaskan Peran Guru Honorer Masih Diperlukan
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen, Guru Honorer, PNS & PPPK Wajib Tahu
- Tingkatkan Mutu Pendidikan, Abdul Mu'ti Luncurkan Bulan Guru Nasional