Muhammadiyah Minta Seluruh Elemen Merawat RI untuk Kepentingan Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti berharap seluruh elemen bangsa mampu menjaga stabilitas politik sebagai upaya untuk keberlanjutan transisi kepemimpinan ke depan.
Dia menyatakan selesainya pemilu legislatif dan Pilpres masyarakat seharusnya move on dan menerima hasil pemilu sebagai realitas politik.
"Seluruh elemen bangsa harus melihat ke depan untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Abdul Mu'ti dikutip JPNN.com, Rabu (4/9).
Menurutnya, dalam sebuah negara yang demokratis pergantian kepemimpinan adalah peristiwa politik biasa.
Sehingga, pemimpin selanjutnya bisa melanjutkan prinsip kepemimpinan sebelumnya untuk menciptakan iklim harmonis antar masyarakat.
"Idealnya, setiap pemimpin mengembangkan prinsip kesinambungan. Legasi yang baik dilanjutkan dan dipertahankan, yang kurang diperbaiki atau diganti dengan yang lebih baik," lanjutnya.
Dia juga meminta agar masyarakat hendaknya menerima siapapun pemimpin yang terpilih melalui mekanisme politik yang benar dan sah.
"Pemimpin yang terpilih, presiden-wakil presiden dan semua pejabat eksekutif, adalah pemimpin bangsa dan negara yang berdiri di atas semua golongan serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan partai," katanya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Minta seluruh elemen merawat Indonesia untuk kepentingan bangsa.
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk
- Bicara di Forum LHKP Muhammadiyah, Saleh: Pak Prabowo Itu Tidak Macam-Macam
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Ekowi: Kembalikan PPPK 2021 ke Sekolah Asal, Jangan Diobok-obok
- Danone Indonesia dan MPKU Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat
- Masuk Tahun Ketiga, Pemda Main Mutasi PPPK, Menteri Mu'ti Harus Turun Tangan