Muhammadiyah tak Akan Ikut Sidang Isbat
Rabu, 27 Juni 2012 – 20:09 WIB
Sebelumnya, keputusan tersebut telah diungkapkan oleh salah satu anggota Muhammadiyah Abd. Fattah Wibisono. Ia menyatakan maklumat tentang penetapan 1 Ramadhan dikeluarkan pada penutupan Tanwir Muhammadiyah di Bandung. Maklumat ini sudah disebar ke seluruh daerah.
Dalam maklumat tersebut dinyatakan jika 1 Ramadhan 1433 H/2012 M jatuh pada 20 Juli. Artinya pada 19 Juli warga Muhammadiyah sudah mulai shalat tarawih. Sementara itu untuk penetapan 1 Syawal, PP Muhammdiyah akan mengeluarkan maklumat lagi.
Keputusan Muhammadiyah yang memulai 1 Ramadhan pada 20 Juli berpotensi menimbulkan perbedaan dengan ketetapan pemerintah dan NU. Pemerintah menggunakan ketentuan awal bulan posisi hilal harus lebih dari 2 derajat. Padahal pada 19 Juli posisi hilal belum diatas 2 derajat, maka jumlah hari pada bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari.
Dengan penggenapan ini, maka kemungkinan besar pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1433 H/2012 M jatuh pada 21 Juli. Sementara salah tarawih dimulai pada 20 Juli.
JAKARTA--Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, organisasi yang dipimpinnya tidak akan mengikuti sidang isbat untuk penentuan
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan