Muhammadiyah Tegaskan 1 Ramadhan Jatuh 20 Juli
Muhammadiyah Siap Diskusi Bahas Sistem Penetapan Kalender Islam
Selasa, 26 Juni 2012 – 07:22 WIB
Keputusan Muhammadiyah yang memulai 1 Ramadan pada 20 Juli berpotensi menimbulkan perbedaan dengan ketetapan pemerintah dan bahkan NU. Sesuai dengan perkiraan Lapan, pemerintah dan NU bakal mulai berpuasa pada 21 Juli.
Terkait perbedaan ini, Fattah mengatakan tidak boleh dipaksakan. "Kita mau berdiskusi untuk mencari jalan tengah penyatuan sistem penentuan awal bulan pada kalender Islam," tandasnya. Asalkan, diskusi ini berjalan sehat dan tidak cenderung memojokkan atau menyalahkan salah satu pihak.
Fattah menuturkan, penetapan 1 Ramadhan versi Muhammdiyah sudah sesuai dengan syariah. Dia mengatakan, Nabi Muhammad sudah bisa menetapkan awal Ramadhan ketika ada salah satu pemantau hilal yang mau disumpah sudah melihat hilal. "Pada 19 Juli hilal sudah di atas ufuk (lebih dari 0 derajat). Sehingga sudah masuk bulan Ramadhan," katanya.
Sementara itu pemerintah menggunakan ketentuan awal bulan posisi hilal harus lebih dari 2 derajat. Karena pada 19 Juli posisi hilal belum diatas 2 derajat, maka jumlah hari pada bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari. Dengan penggenapan ini, maka kemungkinan besar pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1433 H/2012 M jatuh pada 21 Juli. Sementara salah tarawih dimulai pada 20 Juli.
JAKARTA - Maklumat Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah tentang penetapan 1 Ramadhan 1433 H/2012 M dikeluarkan lebih dini ketimbang biasanya. Upaya ini
BERITA TERKAIT
- Gelar 2 Penyuluhan Bareng OJK, Misbakhun Sosialisasikan Bahaya Judol dan Pinjol
- Prabowo Naikkan Gaji Guru, Sebegini Perinciannya
- Di Hadapan Perwakilan Parlemen India, Waka MPR Tegaskan Ingin Atasi Krisis Iklim
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Pemerintah Gencar Berantas Judi Online, Ratusan Ribu Konten Diblokir
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Akan Ada Guru PPPK yang Mengajar di Sekolah Swasta