Muhammadiyah Tegaskan Tak Terlibat Evaluasi Lanjutan Program Organisasi Penggerak
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Pendidkan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah Prof Baedhowi, M.Si membantah ikut terlibat dalam evaluasi lanjutan Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Saat ini, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah fokus menangani sistem pembelajaran di Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah selama Pandemi COVID-19.
Meski begitu, Muhammadiyah akan tetap membantu pemerintah meningkatkan kapasitas sumber daya pendidikan di Indonesia, termasuk di lingkungan persarikatan Muhammadiyah.
"Majelis Dikdasmen tidak terlibat untuk Evaluasi lanjutan Program Organisasi Penggerak," kata Prof Baedhowi dalam pernyataan resminya, Senin (27/7).
Pernyataan itu menanggapi isu yang beredar terkait keterlibatan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dalam evaluasi POP Kemendikbud.
Prof Baedhowi menjelaskan, evaluasi POP merupakan urusan internal Kemendikbud.
Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tidak terlibat dan akan fokus pada peningkatan kualitas guru dan siswa, termasuk penanganan sekolah pada masa pandemi COVID-19.
POP Kemendikbud menjadi sorotan masyarakat pascamundurnya Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, LP Ma’arif NU dan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Menanggapi isu yang beredar terkait keterlibatan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dalam evaluasi Program Organisasi Penggerak, Prof Baedhowi memberikan klarifikasinya.
- Versi PMJ, Warga Muhammadiyah di Jakarta Solid Dukung Pramono-Rano
- Pimpinan Muhammadiyah Ini Calon Menteri Pendidikan di Pemerintahan Prabowo
- Masukan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah untuk Prabowo, Ada Soal PPPK
- Astrid Nadya Rizqita Terpilih Lagi Jadi Presiden Pemuda OKI/OIC Youth Indonesia
- Menjelang Pergantian Pemerintahan, Tokoh NU & Muhammadiyah Sampaikan Pesan Menyejukkan
- Didukung Muhammadiyah, Agus Irawan Optimistis Boyolali Bakal Lebih Maju dan Harmonis