Muhammadiyah Tetap Tolak RUU Ormas
Selasa, 02 Juli 2013 – 10:59 WIB
JAKARTA - Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Nadjamuddin Ramly mengatakan, pihaknya masih menolak Rancangan Undang-Undang Organisasi Masyarakat (RUU Ormas) Menurutnya, definisi ormas dalam pasal yang tertuang ada kerancuan intelektual, sebab mendefinisikan ormas sangat umum. Kata dia, tidak ada kategorisasi sosiologis mana ormas yang sudah mapan, ormas yang programnya homogen, paguyuban, arisan, pengajian ibu-ibu di RT, genk motor, organisasi lokal, kesamaan hobi atau ormas yang baru berdiri tanpa tujuan tertentu.
Sebab RUU itu memiliki paradigma totaliter dan menganut paham kekuasaan yang absolut untuk melakukan kontrol ketat kepada warga masyarakat serta memposisikan rakyat sebagai obyek dan posisi negara sebagai sangat superior. Padahal dalam perspektif Sosiologi Hukum setiap regulasi yang akan dirumuskan senantiasa mengakomodir kepentingan dan dinamika rakyatnya.
Baca Juga:
"Ini berarti harus terjadi simbiosis-mutualisme yakni adanya kemitraan strategis antara masyarakat dan negara," ujar Nadjamuddin dalam siaran pers, Selasa (2/7).
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Nadjamuddin Ramly mengatakan, pihaknya masih menolak Rancangan Undang-Undang
BERITA TERKAIT
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian