Muhammadiyah: Tewasnya Laskar FPI Bentuk Hadirnya Kekerasan yang Berkali-kali

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas menyampaikan duka atas tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak aparat di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat.
Busryo pun menilai tewasnya enam laskar FPI sebagai bentuk kekerasan yang terus terulang di Indonesia.
"Peristiwa yang terjadi adalah bentuk dari hadirnya kekerasan yang berkali-kali di negeri ini," katanya dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Muhammadiyah Channel, Selasa (8/12).
"Ini menggambarkan kekerasan yang dilakukan oleh aparat negara yang tidak hanya terjadi pada di Cikampek, juga kemarin, tetapi sebelumnya juga terjadi."
Menurut Busyro, Muhammadiyah tentu mengutuk kejadian tewasnya enam laskar FPI.
Selain menandakan peristiwa kekerasan yang berulang, tewasnya enam laskar berpotensi mengganggu persatuan.
"Tentu pertama-tama PP Muhammadiyah bukan saja menyesalkan, mengutuk terjadinya kekerasan tersebut, apalagi jika itu dilakukan oleh aparat yang punya kuasa," ujar dia.
Oleh karena itu, ungkap Busyro, terhadap peristiwa tewasnya laskar FPI menjadikan rasa keprihatinan bersama.
Busryo pun menilai tewasnya enam laskar FPI sebagai bentuk kekerasan yang terus terulang di Indonesia.
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI
- Muhammadiyah Kritik Tren Kartu Lebaran Tanpa Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin