Muhammadiyah: Umat Islam Indonesia Perlu Moderat dan Maju

"Pertama, mereka yang ingin menerapkan semangat Islam secara menyeluruh (kaffah), dengan perspektif masa lampau."
"Kedua, kelompok yang ingin menerapkan Islam post modern, namun tanpa melakukan proses dialog universal."
"Ketiga adanya kondisi dimana banyak warga Islam yang tertinggal dari sisi ekonomi, sehingga mereka rawan dalam konteks sosial politik." katanya.
Menjawab pertanyaan lain mengenai siapa yang lebih tepat disebut menjadi wakil Muhammadiyah saat ini antara dua bekas ketua organisasi tersebut, Amin Rais dan Syafi'i Maarif, Dr Haedar Nashir mengatakan kedua tokoh itu dalam kapasitas masing-masing sedang menggugat keadaan di Indonesia dengan cara-cara yang berbeda.
"Yang bisa dianggap mewakili Muhammadiyah sekarang ini tentu adalah saya." katanya yang disambut dengan tertawa diantara mereka yang hadir.

Foto: ABC Sastra Wijaya
Kerjasama Universitas Muhammadiyah dengan Institusi Pendidikan di Australia
Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) (Jawa Barat) Prof Khaerul Wahidin termasuk dalam rombongan yang melakukan kunjungan ke Australia tersebut.
Menurutnya, Muhammadiyah menandatangani MOU dengan empat pihak di Australia yaitu Lembaga Kejuruan TAFE Holmesglen, Victoria University, Monash University dan Departemen Pendidikan Australia.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya