Ulama: Bantuan Lebih Dibutuhkan Warga Palestina Ketimbang Aksi Boikot Produk Israel
jpnn.com, JAKARTA - Ulama menilai aksi bantuan nyata lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding melakukan boikot menyusul agresi Israel ke wilayah tersebut.
Warga di lokasi terdampak konflik tersebut akan lebih merasakan bantuan langsung.
Pendiri Alma Foundation Andi YH Djuwaeli menilai bahwa bantuan lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding ramai-ramai melakukan aksi boikot produk Israel.
Menurutnya, publik juga tidak perlu saling menjatuhkan sebuah instansi tertentu menyusul gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang tengah menggaung. Dia melanjutkan tidak sedikit instansi yang disinyalir terafiliasi dengan Israel telah berbuat banyak kegiatan positif di Indonesia.
"Banyak hal yang masyarakat belum tahu dan hafal tentang perusahaan ini jadi dimaklumi saja," ujar Andi YH Djuwaeli dalam keterangannya, Minggu (7/4).
Dengan banyaknya informasi tidak jelas atau bahkan menyudutkan yang bertebaran di media sosial. Dia melanjutkan, informasi itu pada akhirnya dapat memengaruhi cara berpikir seseorang akan suatu hal hingga akhirnya larut dalam gerakan BDS.
"Jadi, tentang isu yang negatif ini lebih baik kita lawan saja dengan kegiatan yang positif," ucapnya.
Pegiat ekonomi keumatan ini melanjutkan, peredaran informasi hoaks atau yang disebarkan oleh buzzer di media sosial sebaiknya tidak perlu dilawan. Dia mengatakan, hal tersebut justru hanya akan membuat kisruh kondisi saat ini di dalam negeri.
Ulama menilai bantuan lebih dibutuhkan warga Palestina dibandingkan aksi boikot produk Israel
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Dukung Palestina, BAZNAS Enrekang Salurkan Bantuan Rp 620 Juta
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- BAZNAS Salurkan Bantuan Pangan dan Infrastruktur Rp 112, 1 Miliar untuk Palestina
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina