MUI dan DPR Desak Pemerintah Sediakan Vaksin Halal untuk Program Booster

Negara tersebut meminta jamaah umroh dan haji menggunakan vaksin selain sinovac.
Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan menilai Kemenkes masih tidak melihat kepentingan rakyat yang lebih mayoritas.
“Jumlah jamaah umrah dan haji Indonesia dalam setahun itu hanya 600 ribuan. Sangat jauh kecil sekali dengan jumlah muslim keseluruhan di Indonesia yang harus lebih diprioritaskan,” ujar Himawan.
Menurut Himawan, seharusnya Indonesia bisa memenuhi kebutuhan vaksin halal sendiri.
Dia menyebut PT. Bio Farma bisa mencapai produksi hingga 250 juta dosis setahun, ditambah lagi dengan kemampuan PT. Bio Zifivax yang bisa mencapai 360 juta dosis setahun, sehingga totalnya 600 juta dosis lebih.
"Kebutuhan vaksinasi 2022 hanya 300 juta dosis, seharusnya ini yang diprioritaskan," kata dia.
Himawan menyebut ketimbang anggaran vaksinasi 2022 ini sebesar Rp 36 juta triliun dipakai untuk membeli vaksin yang belum mendapatkan fatwa halal, anggaran tersebut lebih baik digunakan untuk mencukupi kebutuhan vaksin halal. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mendesak pemerintah menyiapkan vaksin halal untuk umat Islam.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Komisi III Berikan Ruang eks Pemain Sirkus dengan Pengelola Taman Safari Duduk Bersama
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- DPR dan Masyarakat Sipil Desak Proses Hukum Perusahaan Logistik Pembuat Macet di Pelabuhan Tanjung Priok
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- KPK Pastikan Tak Ada Kendala dalam Penyidikan Tersangka Anggota DPR Anwar Sadat