MUI Desak Tutup Praktik Ponari
Kamis, 19 Februari 2009 – 07:07 WIB
JOMBANG - Polemik praktik dukun tiban Muhammad Ponari akhirnya mendapat respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim. Lembaga itu merekomendasikan agar pemerintah segera menghentikan praktik tersebut. Dia menjelaskan, ada beberapa pertimbangan mendasar yang membuat MUI Jatim mengeluarkan rekomendasi tersebut. Pertama, praktik sarat kontroversi itu terbukti membawa banyak permasalahan pelik. Salah satunya, praktik tersebut telah memakan korban jiwa. Tidak hanya itu, "pengobatan'' tersebut juga telah menimbulkan aksi kriminal dari para ''pasien''. Contohnya, saat ayah Ponari dianiaya gara-gara berusaha menghentikan praktik itu.
Pasalnya, praktik pengobatan yang sulit diterima nalar tersebut dianggap MUI terlalu banyak mudarat (kerugian). Selain itu, praktik tersebut dianggap menjauhkan masyarakat dari ajaran agama.
Baca Juga:
Kesepakatan itu muncul dalam rapat MUI Jatim bersama tujuh Korwil MUI se-Jatim di Surabaya Rabu (18/2). "Setelah melalui berbagai kajian, kami sepakat agar pengobatan ini distop. Karena itu, pemda setempat harus segera mencari cara agar praktik ini bisa dihentikan," kata Ketua Umum MUI Jatim Abdusshomad Buchori kemarin.
Baca Juga:
JOMBANG - Polemik praktik dukun tiban Muhammad Ponari akhirnya mendapat respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim. Lembaga itu merekomendasikan
BERITA TERKAIT
- ABPPTSI Mengadu ke Mendiktisaintek, Banyak Masalah Serius
- Honorer yang Sulit Daftar PPPK Tahap 2 Bisa Praktikkan Solusi MenPAN-RB
- PT KSEI Gandeng Yayasan Felix Maria Go Bagikan Susu dan Biskuit Bergizi di NTT
- Menteri Impas: 16 DPO Internasional Ditangkap Sepanjang 2024
- Waka MPR Sebut Layanan & Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Direalisasikan
- Dukung Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ciliwung, Pertamina: Memiliki Manfaat Besar