MUI Ingatkan Pemerintah Tak Menyelonong Pakai Dana Haji Tanpa Permisi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengingatkan pemerintah agar berhati-hati soal rencana penggunaan dana tabungan haji untuk mendanai proyek infrastruktur. Sebab, tabungan haji yang dikelola Badan Pelaksanakan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) adalah murni uang umat yang tidak semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
"Jadi memang harus ada persetujuan pemiliknya," ujar Zainut seperti diberitakan JawaPos.com, Jumat (28/7).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, BPKH sebaiknya berkonsultasi dengan MUI, tokoh agama ataupun ahli finansial sebelum memanfaatkan dana haji untuk kepentingan lain. Sebab, butuh kajian yang mendalam agar tidak ada yang dilanggar dari segi syariah ataupun finansial.
"Karena ini menyangkut uang umat yang jumlahnya tidak sedikit, jadi prinsip kehati-hatian harus dijaga," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melontarkan gagasan agar tabungan dana haji yang menganggur bisa diinvestasikan ke sektor yang menguntungkan. Salah satu investasi yang diyakini menguntungkan adalah infrastruktur.
Sementara anggota BPKH Anggito Abimanyu memastikan pihaknya siap menjalankan instruksi Presiden. Menurut dia, dana haji yang bisa diinvestasikan kurang lebih Rp 80 triliun, atau 80 persen dari total dana yang ada.(cr2/JPC)
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengingatkan pemerintah agar berhati-hati soal rencana penggunaan dana tabungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan
- Boikot Produk Pro-Israel Memanas, MUI: Jangan Terjebak Palestina Washing
- MUI Dukung Media Online yang Cerdas, Bijak dan Tangguh
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal
- MUI: Gus Miftah Sudah Minta Maaf, Mengundurkan Diri Pula, Jangan Digoreng Lagi