MUI Ingin Bersihkan Bekasi dari Kaum Gay
“Kaum gay ini sudah jadi penyakit masyarakat, seperti virus, sudah bukan lagi masuk kategori pornografi. Seharusnya undang-undang yang menghentikan itu lebih keras supaya jera,” tegas dia.
Soekandar menyatakan, setiap individu masyarakat Kota Bekasi tidak menyepelekan pergerakan kaum karena penyebarannya begitu mudah.
Bahkan, kaum intelektual pun bisa terjangkit virus gay jika tidak dibekali dengan mental setiap individu.
“Semua orang bisa kena, wabahnya cepat sekali. Saya berharap masyarakat Kota Bekasi benar-benar mewaspadai praktik kaum gay,” paparnya.
Menurutnya, perkembangan kaum gay selama ini sulit terdeteksi.
Pemerintah juga belum mampu memberikan penawaran terbaik untuk menyembuhkan penyakit masyarakat tersebut.
Apalagi selama ini pergerakan kaum gay senyap tapi tetap memperlihatkan riaknya.
Kondisi ini juga diakui Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Bekasi, Junaedi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, meminta masyarakat setempat mewaspadai praktik pasangan sesama jenis.
- Pesta Tanpa Busana Pemenang dapat Hadiah, Bukan Hanya di Apartemen Kuningan?
- 5 Berita Terpopuler: Puan Maharani Bikin Malu PDIP? Pernyataan Menag Bikin Panas
- Pesta Tanpa Busana pakai 8 Botol Obat Perangsang, Siapa Pilih Lokasi?
- Pesta Gay di Apartemen Kuningan, Kok Pengelola Enggak Tahu? Begini Kata Polisi
- Soal Pesta Tanpa Busana Sesama Jenis, Apa Kabar Pengelola Apartemen?
- 5 Berita Terpopuler: Peserta Pesta Gay ada Pria Beristri, Terbongkar Motif Oknum TNI, Inilah Ideologi Khilafah