MUI: Jangan Ada Intoleransi di Bidang Ekonomi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen MUI Muhammad Azrul Tanjung mengingatkan jangan ada intoleransi di bidang ekonomi.
Selama ini, menurut dia, umat Islam kerap dipojokkan dengan kata-kata intoleran.
Kenyataannya sudah terjadi intoleransi di bidang ekonomi terhadap umat Islam. Mayoritas, tetapi justru menjadi minoritas dalam hal ekonomi.
“Jangan sampai umat Islam selalu berada pada posisi menengah ke bawah,' kata Azrul dalam Kongres Ekonomi Umat II di Jakarta, Sabtu (11/12).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menyoroti ketimpangan yang terjadi pada masyarakat lapisan bawah.
Masyarakat di level usaha mikro dan ultra mikro belum begitu terjamah terutama oleh dunia perbankan.
"Akibatnya kesenjangan sosial di tengah masyarakat makin terjal,” ujar Buya dalam Kongres Ekonomi Umat II.
Untuk itu, lanjutnya, perlu upaya bersama agar bisa meningkat levelnya menjadi menengah. Bahkan, naik tingkat menjadi usaha besar.
Wakil Sekjen MUI Muhammad Azrul Tanjung mewanti-wanti jangan sampai ada intoleransi di bidang ekonomi
- Genjot Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kemenag Gandeng Kemendes PDTT
- Ketua MUI Palu Desak Kapolri Percepat Penanganan Kasus Ini
- MUI Mengharamkan Orang Kaya Pakai LPG 3 Kilogram
- Majelis Ulama Nusantara Tegaskan Bukan Tandingan MUI
- 5 Keutamaan Umrah di Bulan Ramadan dan Tip Menjalaninya Agar Berjalan Lancar
- Zakat Dipakai untuk Membiayai Makan Gratis? Saleh: Perlu Kajian dan Pendapat Ulama