MUI Mengomentari Ciri dan Strategi Penceramah Radikal Versi BNPT, Begini
Dia juga mengkritisi pihak-pihak yang masih mempermasalahkan dan tidak puas terhadap penyataan BNPT tersebut.
Muhammad Syauqillah menyebut pihak yang masih mempermasalahkan pernyataan BNPT adalah pihak yang tidak memahami kontekstualisasi kronologis mencuatnya isu penceramah radikal.
"Kembali pada kronologisnya, itu 'kan forum internal TNI/Polri'."
"Wajar saja presiden memberikan instruksi kepada lembaga di bawahnya."
"Pihak yang merasa kurang puas, mungkin tidak memahami kontekstualisasi kronologinya seperti apa," kata pria yang juga dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI.
Dia memandang perlu untuk memahami konteks radikal sebagai segala sesuatu yang menyalahi konstitusi.
Di antaranya, anti terhadap Pancasila, anti terhadap NKRI, anti terhadap keberagaman dan anti terhadap UUD NRI Tahun 1945.
"Secara konsensus nasional, Indonesia sudah menyepakati Pancasila."
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengomentari ciri dan strategi penceramah radikal versi BNPT, begini.
- MUI Diminta Sikapi Candaan Cawagub Suswono Agar Janda Kaya Menikahi Pengangguran
- Fatwa Baru MUI Ajak Masyarakat Dukung Brand yang Penuhi 10 Kriteria Produk Nasional
- Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Apresiasi Langkah MUI Hadirkan Kriteria Produk Terafiliasi Israel
- Ini Usulan MUI untuk Mengurangi Risiko Kematian Jemaah Haji Lansia
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran