MUI Minta 5 Tayangan Ramadan Dihentikan, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut memantau tayangan program Ramadan di televisi.
Hasilnya cukup mengejutkan, MUI menyebutkan ada lima tayangan televisi yang dinilai tidak layak siar karena dianggap tidak sesuai dengan bulan suci Ramadan.
MUI pun merekomendasikan pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan 5 tayangan tersebut.
Seperti dikutip dari laman mui.co.id, program yang direkomendasikan untuk dihentikan adalah Ramadan di Rumah Kuya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV), Ngabuburit Happy (Trans TV), Sahurnya Pesbukers (ANTV), dan Pesbukers Ramadhan (ANTV).
BACA JUGA: Pesbukers Kembali Tayang Sore Hari Setelah Disemprit KPI
Menurut MUI, kelima program tersebut telah melampaui kepatutan dan kepantasan program Ramadan.
MUI juga merekomendasikan pemberian sanksi berat, berupa pemberhentian penayangan program.
Rekomendasi itu merupakan hasil pantauan MUI dan KPI selama 10 hari pertama bulan Ramadan.
Majelis Ulama Indoensia (MUI) meminta tayangan Pesbukers Ramadan, Sahurnya Pesbukers, Ramadan di Rumah Uya, Brownis Sahur dan Ngabuburit Happy dihentikan.
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Ketua KPI Ajak Seluruh Pihak Berkolaborasi Jaga Eksistensi Televisi & Radio
- Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, MUI Bereaksi
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri