MUI Sarankan Boediono Atur Pakaian Lady Gaga Saja
Daripada Persoalkan Suara Azan
Selasa, 01 Mei 2012 – 09:49 WIB
BOGOR - Salah satu pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhyidin Junaidi menilai pernyataan Wapres Boediono tentang pengaturan suara azan justru tidak sesuai dengan anjuran agama Islam. Alasannya, seorang muazin (orang yang biasa mengumandangkan azan) saat mengumandangkan azan memang harus bersuara keras agar agar terdengar jelas.
"Betapa banyak orang yang mendapat hidayah setelah mendengar suara azan. Bilal bin Rabah, muazin pertama terpaksa naik ke Kakbah untuk menyuarakan azan," terang Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ini, Senin (30/4).
Namun, lanjut dia, muazin perlu melakukan pengaturan waktu yang pas tentang penggunaan pengeras suara. Itu agar tak mengganggu orang lain. Hal tersebut juga berlaku saat pembacaan wirid, nasyid dan acara keagamaan lainnya.
"Sudah keras saja masih banyak yang tidak salat. Apalagi kalau suaranya pelan. Wapres tidak usah bicara teknis lah. Ini tidak ada relevansinya," tegasnya.
BOGOR - Salah satu pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhyidin Junaidi menilai pernyataan Wapres Boediono tentang pengaturan suara
BERITA TERKAIT
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi