MUI Seriusi Temuan Obat Berlemak Babi
Kamis, 23 Oktober 2008 – 14:23 WIB
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta siap mengambil alih persoalan seputar hasil penelitian Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, Makanan dan Kosmetik (LPPOM) MUI Medan yang menemukan belasan merek obat jenis kapsul dan sirup yang mengandung gelatin lemak babi. Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin kepada JPNN.Com menyatakan, kalau masalah tersebut menimbulkan kontroversi di masyarakat, maka pihaknya punya tanggung jawab untuk menyelesaikannya. MUI Pusat akan segera berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta. “Kalau memang muncul kontroversi, maka MUI Pusat akan segera mengambil langkah. Kita akan minta LPPOM MUI Pusat untuk berkoordinasi dengan BPOM untuk menguji kembali hasil penelitian tersebut. Terlebih, ini dampaknya nasional. Maka sudah sewajarnya MUI Pusat mengambil langkah,” ungkap KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Kamis (23/10). Seperti telah diberitakan harian Sumut Pos, masalah ini belakangan terus mengundang kontroversi. Ada yang meragukan, namun ada pihak yang sependapat bahwa hampir semua obat-obatan berasal dari bahan yang diharamkan umat Islam. Menurut Dosen Laboratorium Fito Kimia Fakultas Farmasi USU, Dra Aswita Hafni Lubis Msi Apt, meski tak melulu mengandung gelatin lemak babi, pembuatan obat tak bisa lepas dari bahan yang diharamkan. Tidak hanya cangkang kapsul yang diduga berasal dari babi, obat batuk sirup juga sering dicampur dengan alkohol. Tapi, katanya, pembuat obat atau orang farmasi bukan semata-mata berniat menyesatkan umat Islam dengan sengaja mencampurkan bahan tersebut. Alkohol, katanya, merupakan zat yang berfungsi untuk melarutkan obat dengan baik karena ada zat obat yang jika dicampur air saja tidak tersuspensi dengan baik.
Baca Juga:
Baca Juga:
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta siap mengambil alih persoalan seputar hasil penelitian Lembaga Pengkajian Pangan,
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi