MUI Seriusi Temuan Obat Berlemak Babi

MUI Seriusi Temuan Obat Berlemak Babi
MUI Seriusi Temuan Obat Berlemak Babi

Sedangkan pakar kimia makanan dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Prof Dr Jansen Silalahi MApp Sc Apt meragukan hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktur LPPOM MUI Cabang Medan, Prof Dr Aznan Lelo, SpSk, PHD bersama anggotanya Prof dr Prof Dr rer nat Effendy De Lux SU Apt.

Menurut Jansen, metode yang digunakan rekannya, Effendy di Fakultas Farmasi USU itu tidak tepat. Effendy menggunakan alat spektrofotometer dimana uji sampel dilakukan dengan Gas Chromatograph Mass Spectrophotometer (GCMS). Sementara, katanya, untuk meneliti gelatin lemak babi tidak bisa dilakukan dengan metode peak spectrum dari spektrofotometer dengan alat GCMS.

Menurut Ma’ruf Amin, sebenarnya tidak ada larangan LPPOM MUI daerah melakukan penelitian yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat luas. Hanya saja, mestinya sebelum diumumkan ke publik, hasil penelitian tersebut perlu diuji ulang agar hasilnya akurat. ”Kalau sudah yakin betul, untuk melindungi kepentingan masyarakat, barulah diumumkan ke masyarakat,” terangnya. (sam/JPNN)

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta siap mengambil alih persoalan seputar hasil penelitian Lembaga Pengkajian Pangan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News