MUI Sindir Politikus Penyebut Kemenag Bangsat seperti Preman

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi meminta para tokoh dan elite politik agar berperilaku santun dalam berpolitik, termasuk saat melontarkan kritik. Dengan demikian kritik tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan.
Pernyataan Zainut itu sebagai respons bagi anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) bangsat. Padahal, legislator PDI Perjuangan itu bermaksud mengkritik Kemenag demi membela para korban penipuan berkedok ibadah umrah.
"Kritik yang dibangun harus dengan narasi yang baik, jujur dan elegan bukan dengan narasi yang sinis, sarkastis dan penuh kebencian. Sehingga tidak ada pihak yang merasa direndahkan dan dilecehkan," kata Zainut, Kamis (29/3).
Karena itu MUI sangat menyayangkan pejabat negara yang menggunakan kalimat kasar dan terkesan arogan saat melontarkan kritik. Menurutnya, hal itu menunjukkan rendahnya etika, tumpulnya rasa empati dan hilangnya kepekaan sosialnya.
Zainut menyebut perilaku itu sebagai bentuk arogansi kekuasaan dan sikap jemawa. Karena itu MUI mendesak Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) menjatuhkan sanksi kepada legislator yang melanggar etika demi menjaga muruah lembaga wakil rakyat yang terhormat itu.
"Seharusnya pejabat negara itu menjadi teladan dan panutan, bukan sebaliknya berperilaku seperti preman. Karena pada dirinya melekat tanggung jawab bukan saja kepada rakyat yang diwakilinya tetapi juga kepada Tuhan," terangnya.(esy/jpnn)
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi meminta para tokoh dan elite politik agar berperilaku santun dalam berpolitik, termasuk saat melontarkan kritik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SPAN-PTKIN 2025, Jaring Calon Mahasiswa Bertalenta Tinggi, Siap Kerja
- Boleh Ikut Mendaftar PPPK 2024, tetapi Dinyatakan TMS, Piye to?
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Hampir Separuh Pelamar PPPK Tahap 2 Kemenag Dinyatakan TMS, Waduh
- Kritisi Surat Edaran Pemotongan Dana BOS Madrasah, HNW: Tidak Sejalan dengan Inpres
- Genjot Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kemenag Gandeng Kemendes PDTT