MUI Tarik 47 Buku SD Berbau Porno
Ketua MUI: Orang Tua dan Guru Harus Jeli Memilih Buku
Senin, 02 Juli 2012 – 01:12 WIB
TIMIKA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika kembali melakukan langkah untuk membentengi umat muslim di Kabupaten Mimika dari pengaruh negatif. Kali ini MUI Mimika berhasil menarik 47 buah buku bacaan Islami, dengan judul “Ratapan Gadis di Atas Kuburan”. Buku tersebut ditarik dari peredaran karena bagian isi didalamnya bersifat fulgar, yang tidak pantas dibaca anak-anak khususnya pelajar setingkat sekolah dasar (SD). Ustad Amin kemudian menyebutkan beberapa kutipan kalimat di dalam buku tersebut yang dinilai vulgar, sehingga tidak tepat untuk bahan bacaan anak-anak SD.
Ketua MUI Kabupaten Mimika Ustad H M Amin, Ar, SAg kepada wartawan, Minggu (1/7) di Masjid Ar Rahman, di Jalan Kartini mengatakan, Sabtu (30/6) lalu bertempat di Masjid Ar Rahman, MUI menggelar rapat atau koordinasi terkait temuan adanya buku bacaan yang bertuliskan dongeng anak muslim, yang peruntukkan bagi anak SD.
Baca Juga:
Kata Ustad Amin, buku tersebut dijual bebas di toko-toko buku, dan bisa jadi buku ini sudah masuk ke sekolah SD yang memiliki latar belakang pendidikan islam. “Kenapa MUI melakukan rapat untuk membahas temuan buku tersebut" Ini dikarenakan, tulisan di dalam buku tersebut mengandung nilai pornografi. Padahal cover (sampul) buku memiliki nilai sangat Islami. Dimana ada lafadz Muhammad, gadis berjilbab di atas kuburan,” terangnya.
Baca Juga:
TIMIKA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika kembali melakukan langkah untuk membentengi umat muslim di Kabupaten Mimika dari pengaruh
BERITA TERKAIT
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- IPEKA Palembang Komitmen Hadirkan Pendidikan Berkualitas
- Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset RI-Belanda di Universitas Amsterdam
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- Mahasiswa President University Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan