MUI: Tidak Ada Selawat Menggandakan Uang!

jpnn.com - JAKARTA -- Praktik penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng Taat Pribari dinilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah aliran sesat.
MUI pun menyerukan seluruh umat tidak percaya dengan praktik yang mengatasnamakan syariat Islam.
"Tidak ada di dalam ajaran Islam menggandakan uang. Tidak ada juga dalam Islam, selawat menggandakan uang," tegas Wakil Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dalam Go Spot, Jumat (7/10).
Amirsyah menyebutkan, pihaknya mendapatkan informasi bila Dimas Kanjeng dan pengikutnya menggunakan Selawat Fulus dalam prosesi penggandaan uang. Padahal, selawat tersebut tidak ada dalam syariat Islam.
"Tugas MUI melakukan pencerahan kepada orang yang tersesat imannya. Kami menyerukan umat Islam yang masih tetap bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng kembalilah ke jalan yang benar. Rasulullah mengajarkan, untuk mendapatkan uang banyak, kita harus bekerja keras. Bukan diam di pondok membaca selawat fulus tanpa bekerja," bebernya. (esy/jpnn)
JAKARTA -- Praktik penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng Taat Pribari dinilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah aliran sesat. MUI pun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri PKP Maruarar Sirait Segera Selesaikan Polemik Meikarta
- Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar Pantas Dihukum Berat
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Paus Fransiskus Wafat, David Herson: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian Dunia
- Seorang Pria di Palu Divonis Penjara 1 Tahun 5 Bulan Gegara Gadaikan Mobil Kredit