MUI-Walubi Minta Umat Tenang
Selasa, 07 Agustus 2012 – 05:30 WIB
Saat ditanya apakah gejala ketegangan sosial karena persoalan Rohingya itu sudah berimbas ke Indonesia, Slamet memastikan belum terjadi. Tapi, langkah antisipasi tetap harus diambil. "Gejala ke arah itu tidak ada. Kami menyerukan begini, kami melihat ada kelompok masyarakat tertentu yang bisa salah paham atau kadang punya paham yang salah. Jangan sampailah," ujarnya lantas tersenyum.
MUI dan Walubi, lanjut dia, mengimbau pemerintah militer Myanmar untuk tidak meneruskan langkah-langkah kekerasan terhadap etnis minoritas Rohingya. "Kami ingin ada proses penyelesaian yang lebih baik dan damai," ujar Slamet.
MUI dan Walubi juga mengapresiasi langkah Presiden SBY yang sudah berkirim surat kepada presiden Myanmar. Meski begitu, imbuh Slamet, seharusnya ada upaya diplomasi yang lebih konkret dari pemerintah Indonesia. "Sampai ada langkah nyata dari pemerintah Myanmar untuk tidak melanjutkan apa yang tengah terjadi," tegasnya.
Suhadi Sendjaja merasa lega atas adanya kebersamaan antara MUI dan Walubi. "Kebersamaan ini penting dalam menghadapi permasalahan yang bisa menimbulkan kesalahpahaman," katanya. Dia menegaskan, terjaganya kerukunan antarumat beragama memegang peran yang sangat strategis bagi kesuksesan pembangunan bangsa ke depan.
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan wakil umat Buddha Indonesia (Walubi) menyerukan supaya permasalahan warga Rohingya di Myanmar tidak mengganggu
BERITA TERKAIT
- Anindya Bakrie Akan Dikukuhkan Jadi Ketum Kadin Indonesia Periode 2024-2029
- Diperiksa, eks Ketua KPU Sebut Penyidik KPK Tanyakan Hal yang Sama Seperti 5 Tahun Lalu
- Lukman Edy: Mensos Gus Ipul Akan Buka Mukernas I DNIKS 2025
- Demo Honorer Hari Ini: PPPK Penuh Waktu Harga Mati!
- Dukung Pariwisata, Bea Cukai Bitung Fasilitasi Kedatangan Kapal Pesiar MS Noordam
- KPK Cecar Plt Dirjen Imigrasi soal Tim yang Bentuk Yasonna Terkait Harun Masiku