Mukiyo dan Mukidi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Bagaimana dengan Mukiyo, siapa dia? Tidak ada sumber yang bisa menjadi rujukan untuk melacak asal muasal Mukiyo.
Sangat mungkin nama itu dikaitkan dengan nama umum di Jawa Timur yang biasanya menunjukkan strata sosial menengah ke bawah.
Ungkapan Gombal Mukiyo sering muncul dalam dialog-dialog humor di pementasan ludruk, dan nama Mukiyo biasanya menunjukkan peran seorang pembantu.
Dalam praktik komunikasi publik, ungkapan itu menjadi frasa yang dikaitkan dengan apa saja yang dianggap mengecewakan. Seorang politisi yang berbicara tanpa bukti disebut sebagai politisi Gombal Mukiyo.
Seorang pemimpin yang hanya mementingkan urusannya sendiri, tetapi selalu mengatasnamakan rakyat, disebut sebagai pemimpin Gombal Mukiyo.
Nama Mukiyo belakangan ini sudah jarang disebut. Nama itu sudah kalah populer dengan nama baru seperti Mukidi, misalnya.
Sama dengan Mukiyo, Mukidi sama-sama misterius asal-usulnya. Biasanya, Mukidi diasosiasikan dengan seseorang yang suka melakukan tindakan konyol.
Mukidi digambarkan sebagai seseorang yang berwajah lugu, seperti kebanyakan masyarakat desa, tetapi tingkah lakunya sering nyeleneh dan mengundang tawa.
Nama Mukiyo belakangan ini sudah jarang disebut, kalah populer dengan nama seperti Mukidi.
- Mural Buatan Anak Muda Ikut Sambut Kepulangan Jokowi di Solo
- Pertamina dan NEXI Teken Amendemen MoU di AZEC Ministrial Meeting, Ini Kesepakatannya
- Ganjar Untuk Semua Hadirkan Ruang Mural dan Grafiti Untuk Seniman Muda
- Wakil Sekretaris TKRPP-PDIP: Mural jadi Sarana Pemuda Berekspresi tentang Masa Depan Indonesia
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol