Mukiyo dan Mukidi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Mukidi mengaku tidak akan memperpanjang masa jabatan, tetapi sudah mengumpulkan seluruh pemimpin partai politik untuk membahas perpanjangan pasca-2024.
Mukidi mengaku suka didemo, malah mengatakan kangen didemo. Namun, ketika didemo Mukidi lari ke gorong-gorong.
Mukidi mengaku tidak antikritik, tetapi gambar mural yang mirip dengan dirinya dihapus di mana-mana.
Mukidi adalah manusia yang penuh kontroversi. Apa yang terjadi di penampakan tidak sesuai dengan kenyataan. Banyak yang bingung melihat sikap Mukidi, sampai ada yang menjulukinya sebagai man of controversy, manusia kontroversi.
Siapa Mukidi? Bisa jadi dia adalah person, seseorang, tetapi bisa juga Mukidi sekarang sudah menjelma menjadi institusi, menjelma menjadi rezim.
Sebuah rezim yang bekerja secara otomatis dengan memainkan mesin kekuasaan lalu membagi-baginya untuk memperkuat cengkeraman.
Rezim Mukidi adalah rezim despot gaya baru, atau new despotism.
Despotisme adalah rezim yang memakai kekuasaannya untuk mengintimidasi oposisi dengan pemenjaraan dan pemberangusan.
Nama Mukiyo belakangan ini sudah jarang disebut, kalah populer dengan nama seperti Mukidi.
- Mural Buatan Anak Muda Ikut Sambut Kepulangan Jokowi di Solo
- Pertamina dan NEXI Teken Amendemen MoU di AZEC Ministrial Meeting, Ini Kesepakatannya
- Ganjar Untuk Semua Hadirkan Ruang Mural dan Grafiti Untuk Seniman Muda
- Wakil Sekretaris TKRPP-PDIP: Mural jadi Sarana Pemuda Berekspresi tentang Masa Depan Indonesia
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol