Mukjizat Darah Tali Pusar Terus Berkembang
Tidak Hanya Leukemia, Cacat Otak pun Berhasil Disembuhkan
Rabu, 16 Desember 2009 – 07:01 WIB
"Kami tak tahu sama sekali apa yang sedang tejadi saat itu - dan ini jelas bukan sebuah kejadian yang pernah kami bayangkan sebelum memasuki proses melahirkan," lanjut Louis, sambil menambahkan bahwa tubuh bayi Georgia kemudian harus ditarik keluar, plus dirawat intensif selama tujuh hari untuk menstabilkan kondisinya. Hingga akhirnya, melalui proses MRI scan, diketahui parahnya cedera pada bagian otak Georgia, di mana sang bayi kemudian didiagnosa menderita cacat otak.
Louis lantas mengisahkan, bahwa dengan kondisi sedemikian rupa, Georgia pun tumbuh di bawah perawatan dan kasih sayang mereka dengan penuh penderitaan. Pertumbuhannya tak sama dengan bayi-bayi normal lainnya. Putri kecil itu senantiasa menangis sepanjang waktu, tubuhnya kerap sekali kejang hingga tiba-tiba kaku - bahkan bisa 50 kali dalam sehari. Georgia juga sangat susah tidur. Tak bisa duduk di bangku mobil maupun dalam kereta bayi, yang berarti tidak bisa dibawa bepergian dari rumah sama sekali.
Sebagai orangtua yang menyayangi putrinya, Louis yang adalah seorang graphic designer, beserta suaminya Michael yang menjabat direktur pada sebuah bank Prancis di Singapura, tentu tak henti berupaya mencari jalan kesembuhan bagi Georgia. Sambil terus mengumpulkan informasi dan opsi jalan keluar terbaik, mereka pun telah mencoba berbagai jalur terapi untuk sang anak. Hingga akhirnya terpikirkan untuk menggunakan darah tali pusar Georgia yang sebelumnya sudah disimpan di Cordlife, lembaga penyimpanan di Singapura. Namun untuk itupun, mereka terlebih dahulu berupaya menemukan informasi akurat soal kemungkinan pemanfaatannya, berikut segala prosedur, resiko dan lain sebagainya.
Singkat cerita, setelah sebelumnya terbayang bakal menjalani proses stem cell infusion (infusi sel induk) dari darah tali pusar Georgia di Amerika Serikat (AS), Michael dan Louis pun berjumpa dengan Dr Keith Goh, yang lantas coba mengajukan kemungkinan operasi dilakukan di Singapura saja. Ini sebenarnya sesuatu yang baru di dunia medis Singapura (untuk kasus cacat otak), hingga perlu dipastikan dulu termasuk hingga ke Kementerian Kesehatan setempat, meskipun jelas lebih aman dan efisien, baik dari segi prosedur, waktu, maupun biaya.
Sel darah tali pusar (cord blood) telah terbukti keampuhannya melawan penyakit-penyakit akut. Selain menyembuhkan leukemia, anemia aplastic/fanconi,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408