Tingkatkan Produktivitas Usaha, Kemenkop UKM Dorong Kolaborasi dan Digitalisasi Warteg
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM Eddy Satriya menegaskan bahwa warteg adalah salah satu usaha rakyat yang menjadi fokus perhatian pemerintah.
Data menjadi langkah pertama yang penting untuk mengukur kebutuhan pelaku usaha makanan tersebut.
“Jika data yang dibutuhkan terkait dengan jumlah warteg yang terdampak bisa dikumpulkan dengan cepat dan tepat, maka proses pemberian bantuan akan cepat disalurkan,” ujar Eddy.
Bantuan pemerintah kepada pelaku usaha dapat diberikan antara lain melalui Banpres Produktif Usaha Mikro yang sudah berlangsung sejak 2020.
Bantuan modal kerja juga dapat diakses melalui koperasi yang dibantu pembiayaannya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dan KUMKM atau akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perbankan.
Kemenkop dan UKM juga mendorong kolaborasi seluruh stakeholder usaha warung makan dan kaki lima.
Misalnya peningkatan kemampuan SDM dan pemberdayaan pelaku usaha dapat difasilitasi lewat program bapak asuh yang melibatkan BUMN dan swasta atau menghubungkan dengan akses pasar dalam program sosial mobilisasi makan gratis yang dibiayai pemerintah/swasta.
Untuk mendata sebaran dan status warteg, Kemenkop dan UKM menggandeng penyedia platform digital antara lain Wahyoo.
Mukroni mengklarifikasi isu beredar yang menyatakan 20 ribu warteg telah gulung tikar.
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- 2024, Grab Telah Menyalurkan Bantuan USD 1 Juta Kepada Mitra dan UMKM
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Bangun Ekosistem Digital UMKM di Indonesia, Hibank & Mitra Strategis Jalin MoU
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis