Muktamar Internasional Fikih Peradaban, Gus Yahya: Agar Islam Hadir Sebagai Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf menceritakan pihaknya menginisiasi G20 Religion Forum atau Religion Twenty (R20) yang menghadirkan para pemimpin agama, sekte, dan kepercayaan dari berbagai negara.
Dia menyebutkan dalam forum tersebut ada kesepakatan antarpemimpin agama untuk mewujudkan dunia yang lebih harmonis.
"Dari dalam forum pemimpin agama itu tercapai kesepakatan bahwa semua pemimpin agama akan membangun gerakan untuk menggalang kekuatan agama-agama bagi perjuangan dalam mewujudkan dunia yang lebih damai dan harmonis," ujar Gus Yahya dalam pembukaan Muktamar Internasional Fikih Peradaban I di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2).
Menurut dia, sejak saat itu komunitas agama di seluruh dunia mulai bekerja untuk mengupayakan inisiatif-inisiatif dari sisi agama masing-masing.
Atas dasar itu, NU menginisiasi satu upaya dari komunitas muslim sebagai sumbangan bagi perjuangan untuk membangun peradaban manusia yang lebih mulia.
"Dimulai dengan membedah apa yang ada pada kita, dalam wacana keagamaan kita, agar ke depan Islam sungguh-sungguh hadir sebagai bagian dari solusi masalah, tidak lagi dianggap sebagai bagian dari masalah," lanjut dia.
Gus Yahya menjelaskan hal itu ialah langkah awal yang sederhana, tetapi pihaknya ingin menjadikannya sebagai awal dari perjuangan yang panjang.
Dia juga menyebutkan muktamar kali ini bukanlah muktamar fikih peradaban yang pertama dan terakhir.
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebutkan Muktamar Fikih Peradaban I dilangsungkan agar Islam hadir sebagai solusi
- Bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil, Ridwan Kamil Minta Didoakan, Alhamdulillah
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Gus Salam: Pra-MLB NU Digelar di Surabaya
- Temui Gus Yahya, Mendikdasmen Prof Mu'ti Berharap Terus Jalin Kerja Sama dengan NU
- PBNU: Santri Harus Terus Berjuang untuk Kebaikan Negeri
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU