Muktamar 'Jin'
Oleh: Dahlan Iskan
Sabtu, 04 Desember 2021 – 08:08 WIB
Dua-duanya bagi saya orang yang hebat. Sama-sama ulama. Sama-sama berpikir modern. Sama-sama moderat.
Bagi saya, siapa pun yang terpilih sangat baik bagi NU –dan bagi Indonesia.
Kalau saya menjadi pemerintah akan saya lepas Muktamar ini. Sambil membiasakan demokrasi berkembang di NU. Sambil menciptakan iklim persaingan yang bersih.
Kalau KH Said Aqil yang terpilih, NU akan tetap hebat.
Kalau KH Yahya Staquf yang terpilih NU tidak akan lebih lemah.
Ini hanya dari hebat ke lebih hebat. Atau dari lebih hebat ke hebat.
NU beruntung: punya dua calon ketua umum yang salah pilih pun tidak salah.
Apakah pemerintah Presiden Jokowi memihak? Saya tidak melihat ada kepemihakan itu. Sampai kemarin.
Keputusannya: Muktamar ke 34 NU diadakan 24-25 Desember 2021. Ternyata ada ancaman Covid gelombang ketiga. Ditambah ada yang tidak disangka-sangka.
BERITA TERKAIT
- PBNU Cari Investor untuk Bisa Bayar Biaya Besar Reklamasi Tambang
- Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak
- Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya