Muktamar Minoritas

Oleh: Dahlan Iskan

Muktamar Minoritas
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Anda sudah tahu: birahi politik di kalangan NU sangat tinggi.

Apakah Gus Yahya akan bisa mengendalikannya?

Tentu Gus Yahya akan memulai dengan dirinya sendiri: tidak akan menjadi calon presiden ataupun wakil presiden. Selebihnya masih pertanyaan besar.

PKB (58 kursi), rumah besar NU itu –perolehan kursinya tidak jauh beda dari PKS (50 kursi). Tentu PKB yang paling tidak sabar menunggu perincian kembali ke khitah itu.

Misalnya: apakah berarti seluruh pengurus NU dilarang jadi pengurus partai –dilarang pula jadi caleg.

Bukan hanya PKB. Partai mana pun yang ingin mengusung capres di 2024 harus segera cari jurus silat ke SH Teratai –bagaimana memanfaatkan suara kaum nahdiyin.

Selama ini terjemahan kembali ke khitah masih berspektrum terlalu luas. Apakah itu akan disempitkan?

Keterlibatan NU di politik memang sudah terlalu dalam, bahkan politik itulah yang berjasa membuat NU meluas ke seluruh Indonesia.

Incumbent Ketua Umum KH Said Aqil Siroj kalah. Incumbent Katib Aam PBNU KH Yahya Staquf atau Gus Yahya menang di Muktamar NU.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News