Muladi: Jangan Berharap Terlalu Tinggi pada MKD, Nanti Kecewa
jpnn.com - JAKARTA – Politikus senior Partai Golkar, Muladi meminta publik jangan berharap terlalu tinggi pada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam menindaklanjuti kasus dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.
Ini disampaikan Muladi menanggapi kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden, terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI), sebagaimana dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD.
“Ekspektasi jangan terlalu tinggi, karena MKD lembaga politik dan di situ juga ada partai pendukung Novanto. Itu kepanjangan KIH-KMP. Jangan berharap terlalu tinggi, nanti kecewa,” kata Muladi di gedung DPR Jakarta, Senin (23/11).
Ketua Mahkamah Partai Golkar hasil Munas Riau tersebut juga berharap MKD terbebas dari tekanan dan intervensi dari pihak manapun. Sebab, dia mendapat kabar adanya tekanan terhadap pimpinan MKD.
Karenanya, Muladi meminta proses yang dilakukan MKD ikut diawasi publik. Karena dalam perjalanannya nanti, Muladi meyakini orang-orang yang duduk di MKD akan berpihak pada kepentingan kelompoknya.
“Golkar ada 3 orang (di MKD), belum KMP lain. Kalau orang politik, akan membela kelompoknya mati-matian,” katanya mengingatkan.
Terkait substansi kasus, Muladi menilai kalau dibawa ke ranah hukum tidak mudah, karena kemungkinan hanya kena pasal pencemaran nama baik.
“Seandainya Presiden dan Wapres mau memerkarakan Ketua DPR, itu masuk delik aduan sehingga mereka harus lapor polisi,” katanya.(fat/jpnn)
JAKARTA – Politikus senior Partai Golkar, Muladi meminta publik jangan berharap terlalu tinggi pada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam menindaklanjuti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB