Mulai Adem, Kata "Ahok" Sudah Tenggelam
Disusul ’’Jakarta’’, ’’dengan’’, ’’untuk’’, ’’tidak’’, dan ’’dalam’’.
’’Tebal tipisnya, besar kecilnya, itu menunjukkan frekuensi,’’ lanjutnya.
Frasa seperti ’’almaidah 51’’, ’’ presiden jokowi’’, dan ’’habib rizieq’’ juga masih ada dengan frekuensi yang lebih kecil.
Kata ’’ahok’’ justru tidak muncul, tenggelam oleh kata lainnya yang lebih sering digunakan.
Rudi menjelaskan, sejak 1 November lalu, aktivitas di media sosial meningkat.
Sempat turun sedikit pada 3 November, kemudian meningkat tajam pada 4 November.
Pasca 4 November, grafiknya makin menurun. ’’Dari sisi konten juga makin sejuk. Sebelumnya kan medeni (menakutkan),’’ tambahnya.
Sementara itu, Apapun hasil gelar perkara terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama tidak boleh sampai membuat situasi negara menjadi tidak aman. (byu/mia/wan)
JAKARTA – Situasi nasional pasca aksi 4 November mulai mendingin. Tidak hanya di dunia nyata, namun tensi di dunia maya juga ikut turun. Pesan-pesan
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli