Mulai Ditilang Hingga Diminta Copot Baju
jpnn.com - SURABAYA– Larangan konvoi untuk merayakan kelulusan SMA sederajat ternyata kurang bertuah. Buktinya, sebagian pelajar di Surabaya nekat melakukan arak-arakan.
Kenekatan mereka menyulut tindakan tegas polisi. Tidak hanya membubarkan konvoi, polisi juga meminta para pelajar melepas baju yang sudah dicoret-coret. Bahkan, tidak sedikit yang ditilang.
’’Sesuai dengan kesepakatan antara pemkot dan kepolisian, kami pun terjun untuk menindak mereka yang berkonvoi,’’ tegas Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Kanitturjawali) Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Edith Yuswo, Rabu (21/5).
Sejak awal, polisi tegas melarang konvoi kelulusan. Korps Bhayangkara itu tidak sekadar mengeluarkan larangan. Mereka juga berpatroli mengantisipasi kemungkinan adanya konvoi.
Sebanyak 150 personel satlantas diterjunkan di berbagai titik dan 30 orang di antara mereka berpatroli. Aparat satlantas tersebut dibantu unit sabhara dan binmas.
Pada hari kedua pengumuman kelulusan kemarin, mereka melaksanakan penjagaan dan patroli di sejumlah titik. Meski tahu polisi siaga di mana-mana, ratusan pelajar dari beberapa SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, ternyata tetap nekat berkonvoi.
Sebut saja, kelompok pelajar dari SMKN 7, SMKN 8, SMAN 19, dan SMA Barunawati. Semua rombongan tersebut menjadikan kawasan SMA kompleks (mas) sebagai lokasi ’’pusat’’ konvoi. Bahkan, mereka sempat bergabung di Jalan Slamet. Polisi di wilayah itu pun langsung membubarkan mereka. Sebagian diringkus, tetapi kemudian diperbolehkan pulang.
Namun, mereka tidak dilepas pulang begitu saja. Pelajar laki-laki yang seragamnya dicoret-coret diminta untuk melepasnya. Salah satunya adalah Ismail. Pelajar asal SMAN 19 tersebut sempat menggerutu saat diminta melepas baju. ’’Saya tidak membawa pakaian lain, Pak,’’ ucapnya.
SURABAYA– Larangan konvoi untuk merayakan kelulusan SMA sederajat ternyata kurang bertuah. Buktinya, sebagian pelajar di Surabaya nekat melakukan
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap