Mulailah Menjahit Kembali Merah Putih dan Marajut Kebinekaan
jpnn.com, SURAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan banyaknya saling menista dan saling melapor sesama anak bangsa. Bagi Zulkifli, seharusnya jangan memisah-misahkan sesama anak bangsa.
“Sekarang kalau bukan pendukungnya, maka dianggap lawannya. Kalau beda pilihan dalam Pilkada dianggap anti-Pancasila. Ini salah paham sekaligus paham yang salah,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam Orasi Kebangsaan Memperingati Hari Jadi ke-53 Universitas Muhammadiyah Surakarta di Auditorium Moch. Djazman Al Kindi Surakarta, Jumat (27/10).
Untuk itu, Zulkifli Hasan mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dari memecah belah persaudaraan.
“Mari hentikan kegaduhan dan mulailah menjahit kembali merah putih kita. Apapun latar belakang Suku, Agama dan latar belakangmu kau adalah saudaraku,” kata Zulkifli Hasan
Salah paham yang lain, lanjut Zulkifli, adalah pengkotak-kotakan masyarakat.
“Kami toleran, kalian intoleran. Kami perawat kemajemukan, kalian perusak kebinekaan. Kami penjaga Pancasila dan kalian pengkhianat Pancasila. Salah paham ini berbahaya. Ini harus kita luruskan,” katanya lagi.
Ia menegaskan bahwa agenda kebangsaan kita bukanlah sekadar mengejar ketertinggalan di berbagai bidang, juga bukan sekadar pekerjaan rumah mengenai ekonomi rakyat.
Di samping kedua agenda itu, agenda kebangsaan yang sungguh serius dan tidak bisa ditunda-tunda untuk kita tunaikan adalah agenda untuk menjahit kembali Merah Putih.
Agenda kebangsaan kita bukanlah sekadar mengejar ketertinggalan di berbagai bidang, bukan juga sekadar pekerjaan rumah mengenai ekonomi rakyat.
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas
- Megawati Absen ke Acara Pelantikan Presiden, Basarah: Bukan Berarti Menolak Prabowo
- Kurang Fit dan Flu, Megawati tak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
- Pimpinan MPR RI Datangi Jokowi ke Istana, Ini yang Dibahas