Mulus Pegasus

Oleh: Dahlan Iskan

Mulus Pegasus
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Belakangan sudah ada jalan raya Samarinda-Balikpapan. Ada pula jalan tolnya. Samarinda sendiri sudah punya bandara.

Percabangan sungai Mahakam yang banyak itu terlihat indah dari udara. Seperti pohon pisang berdaun banyak. Saya hitung daun itu: 25 cabang. Kalau tidak percaya hitung sendiri.

Cabang muara paling kiri disebut Muara Badak. Kerumunan kapal besar tadi tidak jauh dari Muara Badak itu.

Itulah kapal-kapal yang menunggu tongkang. Tidak bisa masuk sungai Mahakam. Batubara diangkut dengan tongkang. Menyusuri sungai Mahakam.

Satu tongkang berisi sekitar 7.500 ton batu bara. Tongkang ditarik melewati Muara Badak. Lalu menuju kapal besar. Di tengah laut itulah batu bara dipindahkan. Dari tongkang ke kapal besar. Kalau satu kapal berisi 100.000 ton, berarti 15 tongkang yang harus memindahkan muatan.

Betapa sibuknya bongkar muat batu bara di tengah laut itu. Kejujuran mendapatkan ujian terbesarnya di tengah laut.

Saat pesawat melewati sungai Mahakam saya menoleh ke jendela kanan: ampuuuuuun!!!

Sungai Mahakam padat dengan tongkang! Bajurut. Bakajal. Seperti tentara Korea Utara yang sedang latihan perang.

PESAWAT kecil ini terbangnya rendah: 6000 ft. Jenis Twin Otter tipe baru: DHC-6 seri 400. Dua mesin. Isi 16 orang. Saya bisa melaporkan pandangan mata saya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News